In

kosong

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In Memories

sebagai pemenang.

"kamu tidak perlu tahu telah sejauh apa aku berlari, kamu hanya harus percaya aku pasti menjajarimu di garis finish".

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In Memories

Betapa.

ah betapa aku ingin sekali membaca semua literatur yang telah dan akan kamu baca
lalu menjajaki setiap ranah yang pernah kamu sambangi
berinteraksi dengan setiap pemilik warung tempatmu membeli nasi
menyapa tukang becak pada ujung gang tempatmu tinggal
menyerap semua musik yang menemanimu mengerjakan tugas
mencicipi kudapan andalanmu kala harus tidur larut atau pagi
menggunakan kosakatamu pada komunikasiku
melebur, mengaburkan aku dan membiarkan kamu.

menakar-nakar masihkah aku akan suka.

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In Poems

Kenangan itu seperti rayap.

Tahukah?
Otakmu pencipta bukan perekam
ia menciptakan kenangan sedemikian
untuk menciptakan dusta baru
agar kamu tidak maju.

beruntung hatimu pemaaf
ia maafkan kealpaan akalmu
saat satir menyetir hidupmu

sayang, masa depanmu tengah digerogoti rayap
dikiranya kamu kayu pintu tak berumah.

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In Thought

Berbahagialah!

Pernahkah saya bercerita tentang teman  yang suka pada pandangan pertama dengan seorang gadis? Mereka bertemu saat keduanya mengikuti kegiatan volunteer dari kantor. Temanku ini, laki-laki jawa hampir kepala tiga yang gagal menikah setahun yang lalu.
Terlepas dari perawakannya yang agak besar dan logat surabayanya yang agak 'keras' bagi yang belum terbiasa, dia adalah orang yang baik dan mengayomi.

 Gadis itu adalah S2 lulusan Malaysia, kalaupun cantik itu relatif, saya yakin banyak yang setuju dia memang cantik. Bicaranya cerdas dan menyenangkan. Usianya hanya berbeda satu tahun dengan saya.
Awalnya kami menyangka, 'naksir-naksiran' temanku ini hanya buat candaan kami saja. Ternyata, setelah mengobrol selama perjalanan pulang bersama, dan berlanjut setelahnya. Gadis ini menerima cinta temanku. Kaget? tanpa bermaksud menyinggung perasaan siapapun, saya pastikan banyak yang terheran-heran.Yang lebih mengagetkan lagi, hanya selang beberapa minggu mereka resmi pacaran, sudah tersebar rencana pernikahan mereka. Tanggal sudah ditentukan, perkenalan keluarga pun sudah, disusul langsung orang tua gadis ini oleh temanku. Temanku bahagia bukan main, wajahnya berseri-seri setiap hari. Di'pamer'kannya gadisnya di lantai tempatku berkerja. Dia senang, kami turut senang.

Tapi sekali lagi, Manusia yang berencana ,Tuhan yang punya kuasa. Tiba-tiba saya dikabari , dia (lagi-lagi) batal menikah. Saya belum tahu detailnya karena tidak ingin mengusik temanku dulu, tapi yang jelas dari cerita singkatnya, saya tahu, ia ditinggalkan gadis itu (tanpa maksud mengadili, karena saya memang tidak tahu alasan-alasan dibalik itu).
Temanku sedih, kami semua turut sedih.

Tapi selang beberapa minggu kemudian, saya sudah bisa melihat senyumnya lagi.

Saya pernah sedih sampai berjalan pun hanya ingin menunduk.  Kemudian yang saya lihat hanyalah jalanan yang berlubang atau selokan. Padahal kalau saya mengangkat wajah sedikit saja, saya bisa melihat anak kecil yang berkejaran dengan ibunya sambil disuapi, atau putri yang digendong ayahnnya sambil tertawa, lalu kalau saja saya mengangkat lebih tinggi sedikit, saya bisa melihat warna biru yang berpedar-pedar bersama jingga, dan gumpalan putih seperti kapas ; Langit!
Semua keindahan itu tidak akan saya lihat kalau selamanya melihat kebawah.

Dalam hidup , Allah selalu punya cara unik dalam 'mendidik' umatnya hingga semua mendapatkan yang terbaik.

Saya pernah 'ngotot' mempertahankan suatu hal, nyatanya 'lepas' juga.
Sampai kini pun saya masih sok tahu yang terbaik padahal saya tidak tahu apa-apa.

Kalaupun saya belum paham mengapa ini-itu harus saya alami, artinya akal saya yang belum sampai kesana. Saya hanya harus menyakini kalau apapun itu memang yang terbaik untuk saya.


Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In Poems

sampah.

cintanya gadis itu..
seperti memaksa matahari pada malam, menyalahi aturan.
tapi duhai para gelandang yang sudah ada sebelum azan
titiplah ini
selipkan pada sampah-sampah busuk yang tidak menarik minatmu
kemudian gadis itu mengoyak dadanya, merogoh hati yang ternyata tidak ada.

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In Poems

dihantui diri sendiri.

jangan menilai
kami bukan kertas ujian
kamu mungkin benar
tapi belum pasti dapat membenarkan

jangan sok tahu
kami mungkin kurang ilmu
tapi kamu bukan guru
bahkan untuk dirimu sendiri

jangan senyam-senyum
kami jengah kamu belagak sok mafhum
kami gerah dan tidak dapat maklum
hati kami memang kerdil
hati kamu malah tidak ada,

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In Poems

selamat malam-selamat tinggal.

Pada malam terakhir
tidak peduli sabit atau penuh
senyap atau bingar
selepas pukul sepuluh
kesadaran kadang penuh selepas satu atau dua
karena topeng malu dan akal sudah luruh dibalik bantal
jadilah kita nafsu-nafsu yang gemar bicara

Tapi ini malam terakhir
rasa-rasa sudah terbang terbawa angin
itupun kalau sempat ada

saya ingin tertawa
untuk kita.
lalu saya ingin mencibir
tapi kemudian

saya hendak berpamitan
sudah tidak berakal
sudah tidak punya malu
sudah tidak berasa

Karena ini malam terakhir.

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In Poems

Kepada Rinai

kaki tidak lagi bisa menari
musiknya mati dia pergi
rinai, kamu tidak perlu datang lagi.

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In Poems

kepada angin

Angin,
maafkan mereka yang
menitipkan rindu seenaknya
seolah kau tidak ada kerjaan lain
mereka tidak punya nyali.

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In Poems

Tanami Bunga lain.

mereka cinta berkebun
bibitnya ditanam pada hati pemuda
disirami keringat buruh pabrik
pakai tanah-tanah keriput tukang becak
lalu tutupi dasi kacung-kacung pt

benihnya berlabel manis
tumbuhnya bunga apatis

arwah pahlawan gentayangan
membisikan kelimat yang sama
jangan mau jadi taman tikus.




Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In Thought

Hidup ini tidak adil

karena kalau hidup ini adil, kita belum cukup pantas untuk hal-hal yang telah kita miliki sekarang.

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In Poems

kalau kita harus berpisah

kalau kita harus berpisah
aku ingin berpisah dengan caraku
kamu harus melunasi semua tanda tanya pada kalimat-kalimatku
mengubah koma menjadi titik dan menambahkan epilog
epilog kita berisi tentang bagaimana kamu dan aku
sama- sama sukses dan bahagia
lalu kita bertemu lagi hanya untuk saling menertawakan kekonyolan
masing-masing pada bagian prolog kita.

kalau kita harus berpisah
kamu harus pastikan aku telah siap
meski tidak pernah ada waktu yang tepat untuk perpisahan,bukan?
Bagaimana kalau begini saja,
kita berpisah,karna kamu harus meneruskan pendidikanmu di german,
dan aku mendapat beasiswa di belanda.
dan kita terlalu sibuk dengan urusan masing-masing
dan bertemu orang yang tepat disana
adil bukan?

tapi, kalau kita harus berpisah
kita harus memastikan masing-masing dari kita
telah kehabisan perasaan
jangan sampai ada yang tertinggal dan harus menanganinya sendirian
karna kita dua orang yang bertanggung jawab
kita harus saling membantu dalam perpisahan
dan memastikan tiap pihak baik-baik saja

kalau kita harus berpisah
entah mengapa aku menyukai kata kalau pada kalimat itu
dan bisa tidak jangan kamu hapus dulu.

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments