In Poems

Undangan Hidup

Datang saja dulu
ke dalam markas angin yang akan menawanmu sayup dan haru
Ia merasuk hingga belikatmu nyeri
menunggu dirangkul bulan

Bulan bopeng yang kamu ejek dulu telah besar
Ia melindasmu sampai pipih
lalu hujan menyirammu sampai menggembung

Apakah bumi menyeretmu juga dalam porosnya?

Detik yang kamu kejar-kejar telah renta
tidak mampu melindungi dari sengat matahari.

oh hidup.
kamu ingin sekali pulang pada hidup
sementara hidup memulangkanmu pada kosong tak bermassa
yang nyaring sepinya.

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In Thought

Skenario : Senja di Pelabuhan Kecil




FADE IN :

01. EXT.PELABUHAN-MALAM.

    CAST : CHAIRUL ANWAR.

Terlihat gambar gudang dan rumah tua yang kosong, bangunan-bangunan yang lama tidak terpakai. Kemudian beralih pada kapal besar yang menepi, sepi, tidak ada satu orang pun. Kamera beralih pada langit  yang berwarna oranye, Matahari sudah separuh terbenam. Kamera bergerak turun dari langit ke punggung Chairil Anwar yang sedang duduk di tepi laut.  Kamera berpindah pada air laut yang tenang.  Kamera kembali pada pergelangan tangan Chairil yang memegang sebuah foto, potret seorang wanita. Gambar beralih pada pandangan Chairil yang menatap lurus ke arah laut. Kemudian gambar secara keseluruhan pada Chairil, laut, langit dan foto. 

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In Poems

Kota Patah Hati

Di kotaku, usia sebanyak ini,  langganan jatuh pada cinta yang hobi mematahkan hati.

Jatuh pada cinta artinya
terlalu banyak menikmati rum: dihisap, diteguk, dilahap. Teler!
Mereka legal menjadi konyol
Karena konyol inilah mereka menjadi rentan

Sesiapa yang rentan mudah patah
ketika patah mereka mendadak dewasa
semua luka di peras di ambil ampasnya, mereka minum santan hikmah setiap saat.

kata-kata dipecah-pecah menjadi mutiara
pengalaman menjadikan mereka jagoan
muncullah mario teguh-mario teguh karbitan.

Di kotaku pilihannya hanya dua
pertama menjadi gila secara legal
atau kedua menjadi bijak untuk kemudian menjadi gila kembali.
tentu saja legal.

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In Fiction

Yang Berakhir di Tempat Sampah.


Saya memungutnya ketika ia buang surat ini di tempat sampah, lemnya masih merekat, membaca pun tidak sudi rupanya.

Saya tidak tahu caranya menulis dengan baik untuk kau baca, saya tahu kamu sudah tahu itu, mungkin karena saya tidak gemar membaca sehingga saya tidak mampu menulis dengan baik. Seperti fungsi indra pendengaran yang bisa lumpuh ketika mulut tidak terbiasa berbicara. Tapi menghubungimu melalui media lain tidak terlihat mungkin bagi kita. Terakhir kali saya melihatmu adalah dari foto profile situs jejaring pekerjaanmu. Kamu pasti memergoki saya melihat profilemu, saya baru menyadarinya setelah beberapa kali melihat. Saya tidak ingin menggangu, saya hanya penasaran keberadaanmu setelah meninggalkan kota tempat kita sama-sama pernah tinggal. Tapi hasilnya nihil, mungkin kamu tidak sempat membarui data pada profile kamu itu, atau mungkin dengan sengaja tidak kamu perbarui apalagi setelah tahu saya beberapa kali melihatnya.

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In Thought

[REVIEW] : Hanya Kamu yang Tahu Berapa Lama Lagi Aku Harus Menunggu.


Judul              : Hanya Kamu yang Tahu Berapa Lama Lagi Aku                                         Harus  Menunggu
No. ISBN       : 9786020304489
Penulis          : Norman Erikson Pasaribu
Penerbit        : Gramedia Pustaka Utama
Text Bahasa : Bahasa Indonesia






“Dan dia menunggu semenjak dia ada di dunia. Kurasa sebesar itulah bakatku dalam menunggu. Kurasa sebesar itulah aku ingin bertemu dengan hari itu. Dan berkata kepadanya, "Hanya kamu yang tahu berapa lama lagi aku harus menunggu.”


Salahkan saya yang miskin pengetahuan, karna baru tahu nama Norman Erikson Pasaribu, padahal karyanya sudah banyak dimuat di media masa dan diantaranya pun tampil kembali di “Laki-laki Pemanggul Goni: Cerpen Pilihan Kompas 2012”.

          Pada kumcer ini pembaca disuguhkan 20 cerita untuk dinikmati. Beberapa karyanya memiliki rasa yang sama, namanya : Kesepian. Rasa kesepian ada pada cerita pertama “Tentang Mengganti Seprai dan Sarung Bantal”, “Membersihkan Rumah di Hari Libur”, “Guru Ramuan”, “Doa”, dan “Kondektur”.

Salah satu cerita yang membuat saya mulai jatuh cinta dengan kumcer ini, adalah cerita bertajuk “Garpu”. Garpu adalah analogi untuk tiga orang sahabat yang memutuskan untuk tinggal di atap yang sama dan kecenderungan yang sama : tidak menikah, untuk alasan yang berbeda-beda. Ada tokoh Aku, Adam dan Hawa. Konflik dibangun ketika Adam yang semula homoseksual dan Hawa yang dahulu berniat menjadi biarawati memutuskan untuk menikah. Saling mencintai membuat keduanya kehilangan alasan. Tinggallah tokoh Aku yang memutuskan tidak menikah karena diam-diam menyukai Adam.

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In Poems

Pacarku yang angkuh.

Aku menyayanginya karena Ia begitu sesak dan menyesakan kepalaku yang melompong, hatiku yang kopong.

Tangan-tangannya menyuapiku debu dan deru 

Oh Sungguh
Cintaku ini tulus.

Seperti ketulusannya memelihara maling-maling berdasi itu.

Insan udik merebah sepanjang tubuh
Ia elus dengan halus
sampai pupus.

Tapi sayang,
kupanggil tak menoleh, mungkin kurang kocek ditangan.

"Jakarta,Jakarta!"

Mungkin telinganya terhalang gedung-gedung raksasa yang salah tempat.

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In Poems

Menga(u)bur Wajahmu

Sudah lama sejak Subuh mengurung kita
kita kuliti sisa-sisa pagi dengan sabar
mencari tahu perlu mencari apa.

Mungkin pagi masih terlalu dini
untuk kau kepak kalimat dan memecahnya lagi menjadi huruf-huruf yang lemah.
Mungkin senja masih tertatih mengeja
tapi ditangkap Isya dan kita berdua
tidak tahu apa-apa.

C mu melayang di langit-langit kamar
huruf-huruf ini hendak kau apakan?

lalu pada fajar yang masih berbulan itu
kamu titipkan titik pada kalimat tak berhuruf.

.

akhir pada yang tak berawal
di pagi yang kelewat dini.

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In Poems

Kesepian-Kesepian Kita

1. Deru sunyi mendera meminta-minta
perhatian
kita berdua tidak memiliki jawaban
Persoalan-persoalan hidup Tu(h)an, mengapa tidak distandarkan?

kita saling mengikat
cemas jiwa-jiwa kita meletus dan tidak lagi ada sisa untuk dipegang erat.

2. Suatu malam
mangkuk-mangkuk kaca telah dipenuhi
narasimu sepanjang hari tadi
kau tuangkan pecahan tawa di gelasku
kadang tetesannya merembes pada taplak meja
meninggalkan noda kuning yang kau usap tergesa
melebar memberikan tanda
tanda kita pernah ada.

Tu(h)an, kamilah berada yang akan tiada.
ingin menikmati senyap ini beberapa sesap lagi.



Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In Thought

SPTJKYTC : Cinta Sejati atau Kebodohan?

(btw judul diatas itu kok ya norak banget yah.)


Judul     : Surat Panjang Tentang Jarak Kita Yang Jutaan
               Tahun Cahaya
Penulis   : Dewi Kharisma Michellia
No ISBN  : 9789792296402
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama


Pria itu sudah melupakan seorang teman masa kecilnya saat sebundel amplop itu sampai di beranda rumah. Ia bahkan sudah melupakan mimpi-mimpi masa kecil mereka.

Saya bukan penggemar novel romance (kecuali dari beberapa pengarang yang saya suka). Saya pun bukan tipikal orang yang melihat novel dari covernya. Saya harus tahu siapa penulisnya dan apa karyanya yang lain, bahkan kalau perlu sebelum membeli buku saya lihat dulu review pembaca terkait buku tersebut di goodreads. Bukan karena saya idealis atau apa, semata-mata saya hanya takut uang saya terbuang percuma (baca: pelit) untuk hal yang belum tentu saya suka.

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In Poems

kisah roman yg tidak mampu saya tulis.

Saya tidak mampu menulis kisah yang membuat anak gadis tersipu.
Romantis.
Jari saya keterlaluan, suka ia bunuh pangeran sekali kalimat tak keruan.

Saya tidak mampu menulis kisah dengan kata selamanya sebagai penutup
pikiran saya kian fana
mendalami hidup makin hari makin ingin dihabisi.

Saya tidak mau menjadikanmu tokoh utama
Otak saya semakin cerdas
semakin tahu, yg singgah sepertimu tdk tahu caranya tinggal.

Saya tidak mampu membuat kisah romantis dengan kamu sebagai tokoh utamanya lalu saya akhiri dengan kata selamanya.

Hati saya kian kebal
Ia menyaring racun dengan pandai.

(*diprakarsai oleh gagalnya saya menulis novel romantis sampai hari kedua-->alesan ajasih sebenernya)

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In Poems

Perihal Rindu.

#1. Rindu yang dahulu menggelitik
mengapa kian mencabik?

#2. Ingatan seringkali melupakan norma.
ia menikam dalam sunyi yang menjerit-jerit

#3. saat mataharimu tumbang
matamu berkhianat
dipandangnginya fragmen usang
yang tawanya meringkik-ringkik
rintihnya begitu jenaka

#4. duhai,
mengapa rindu mencampuri urusan yg mendapati ketiadaan
tanpa lagu yg butuh jiwa-jiwa kita
berapa serdadu kamu butuhkan
untuk tumpaskan rindu yang tak tahu malu?

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments