In Thought

[Review] Andrea Hirata dalam Ayah

http://www.goodreads.com/


Kalau tidak salah ingat ada dua buku yang pernah saya baca yang berkenaan dengan ayah, novel Ayah ini dan novel Sabtu Bersama Bapak (SBB) milik Adhitya Mulya. Meskipun dengan tema yang sama, namun kesan kedua buku ini jauh berbeda. Jika setelah membaca SBB pembaca mungkin akan mengagumi sosok ayah, namun jika membaca buku Ayah, barangkali pembaca (laki-laki) ingin merasakan menjadi ayah *sotoy*. Tapi yang saya suka dari novel Ayah, buku ini kaya sekali rasa, bukan hanya haru seperti yang sebelumnya saya bayangkan.


“Aya, aya.”
Sabari tertegun. Itulah kata pertama yang diucapkan anaknya. Perasaan Sabari melambung. Dipeluknya anaknya rapat-rapat. (hal 192)

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In Memories

Pendakian si Cantik Gn.Prau, Wonosobo.

Bagian yang paling menyenangkan dari perjalanan adalah perjalanan itu sendiri, dengan begitu destinasi sebetulnya menjadi nomor dua. Dalam perjalananlah kita bisa menemukan sementara pada destinasi kita hanya tinggal menikmati. (ini sotoy dan ngasal, percayalah). Ada banyak hal yang menyebabkan perjalanan menjadi menyenangkan, salah satunya adalah teman perjalanan. Maka kalau akhirnya setelah susah payah mendapatkan kesempatan berlibur, bagi saya memilih-milih teman perjalanan itu perlu. Sounds childish? Haha. Kriteria teman perjalanan yang seru hanya satu kok : tidak sering mengeluh. Kalau kriteria itu terpenuhi maka akan seru-seru aja apapun bentuknya.

Jadi setelah gagal mendaki tanggal 14 mei lalu, dan beberapa rencana setelahnya, akhirnya rasa penasaran pada gunung Prau terbayar sudah. Dengan tumpukan tugas UAS yang menanti diselesaikan, kami nekat berangkat. Perjalanan kali ini memang terasa sekali dipaksakan. Mulai dari  tidak tidur beberapa malam sebelumnya untuk mengebut kerjaan kantor dan tugas kuliah sampai membatasi komunikasi dan pertemuan lain agar konsentrasi tidak terganggu. Haha. Iya dipaksakan karena sebetulnya sebulan setelahnya kami libur panjang, tapi malah memilih pergi sebelum liburan. Selain karena kesal juga pada rencana yang selalu gagal, juga terkait kabar bahwa gunung Prau akan ditutup selama Januari hingga Maret 2016 ><!

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In Thought

Pernikahan.


Found on theultralinx.com

Kita (barangkali sebetulnya) suka membicarakan topik ini. Pernikahan adalah topik yang paling menyenangkan sekaligus mendebarkan. Kita sama-sama takut ditolak. Kita takut pikiran kita yang telah jauh dianggap sebagai hal yang berlebihan. Padahal memang, pernikahan adalah hal yang berlebihan. Tapi bukankah dengan telah saling membicarakannya kita telah sepakat bahwa hubungan kita telah cukup untuk sesuatu yang besar. Sebesar pernikahan?

Walau terkadang pernikahan adalah topik yang sering kita hindari. Percakapan pernikahan menyimpan banyak ketegangan yang kadang membuat kita ragu, bahkan kepada diri sendiri. Karena menikah artinya meleburkan. Nilai, trauma masa lalu, mimpi di masa depan, angan-angan idealis, memangnya siapa yang bisa diajak melebur untuk hal sehebat itu?

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In Poems

Kita Menghilang

http://www.logikarasa.com/kita-menghilang/
read more here

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In Memories

Perjalanan Dadakan Menuju Pulau Ora, Maluku Tengah


Satu hari berkhayal-khayal, siapa sangka selang beberapa hari menjadi kenyataan. Hari Sabtu malam tiba-tiba seorang teman, sebut saja H menawarkan perjalanan yang tanpa pikir panjang saya iyakan bahkan tanpa tahu tujuannya (impulsive sejati hehe). Beberapa tempat sempat disebutkan, NTT, NTB, Maluku, Sulawesi dsb. Long story short, saya dijadwalkan pergi ke Maluku Tengah bersama seorang teman, sebut saja A.  Kami baru tahu destinasi, malam sebelum keberangkatan, alhasil kami berangkat hanya membawa misi dinas semata. Tapi selama perjalanan menuju bandara kami sibuk membicarakan itenary dadakan, pantai Ora salah satu destinasi yang ingin saya paksakan menyelip dalam itenary.

Kami berangkat pukul 10.00 WIB dari Jakarta dan kira-kira tiba di Bandara Patimura, Ambon pukul 17.00 WITA. Dari Bandara, kami menuju Kota Ambon menggunakan bis Damri. Kira-kira 1-1.5 jam kemudian kami tiba di penginapan. Keesokan paginya,  kami harus segera menuju Masohi  sebagai misi utama. Menuju Masohi artinya pergi ke pelabuhan Tulehu, naik kapal cepat (2-2.5 jam), tiba di pelabuhan Amahai, Masohi. Untungnya lokasi misi utama kami searah dengan cara menuju Pantai Ora. *yeah!* Setelah beres urusan, kami menuju terminal untuk mencari tahu cara ke Ora (namanya juga bolang dadakan). Sebagai informasi meskipun Masohi adalah kota yang kecil dan begitu sepi namun ternyata Masohi adalah kota terbesar & kabupaten tertua di Maluku.

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments