In Memories

Berkah Tuhan di Tahun 2017 #EdisiKelulusan

Tahun 2017 memang masih ada beberapa bulan lagi, tapi nggak apalah mumpung niat sempat. Tahun ini usia saya sudah banyak, 26 tahun. Walau saya tidak merasa se-26-tahun itu. Bukan karena ingin tetap selalu abege, tapi karena memang masih merasa childish dan belum banyak pencapaian saja. Iyah, semua orang punya zona waktunya masing-masing, but still pencapaian teman-teman lain bisa menjadi 'pengingat' yang baik untuk saya. 

Walau begitu, saya tetap bersyukur karena beberapa hal yang telah menjadi target saya di tahun ini akhirnya tercapai juga. Dan salah satunya adalah..*jeng-jeng* Alhamdulillah tahun ini jadi juga wisuda.  Saya masih ingat rasanya hampir menyerah dan mulai berpikir untuk tak melanjutkan studi, tapi syukurlah saya dikelilingi banyak orang baik dan dilimpahi keberkahan yang membuat saya berhasil lulus juga.


Keberkahan 1: diberi pembimbing cuek yang nggak rigid soal lembaran revisi

Dengan lokasi kantor yang puluhan kilometer dari kampus, bolak-balik kampus-kantor itu bagai ketemu dementor yang bikin energi terkuras. Tanpa maksud lebay, mengingat kondisi commuter line penuhnya macem apa tauk. Tapi, syukurlah dosen pembimbing bisa sangat fleksibel dan minta segala revisian dalam bentuk softcopy, jadi nggak perlu mengeluarkan berupiah-rupiah uang cuma dapat goresan pena (baca: corat-coret revisian). 

Meski sering bersedih hati, karena suka sirik saat teman-teman lain mengeluh banyaknya poin revisian, diperiksa, dan diberi masukan/revisi sooo detail biar aman sentausa saat ujian sidang, sementara saya tidak. Tapi, itulah, kembali lagi, Allah memberikan saya situasi yang saya butuhkan. 

Keberkahan 2: diberkahi support system yang numero uno

Jika diprosentasekan, penyebab kelulusan saya mungkin 50% berasal dari kontribusi teman-teman. Mulai dari teman yang rela menjadi co-experimenter dari mulai pilot study hingga akhir experiment yang jumlahnya hampir 10 kali pertemuan. Dari Tanggerang, Depok, Jakarta hingga ke Padang! Juga teman lain yang mau rutin memeriksa tulisan tesis saya dari yang nggak karuan sampai mendingan. Padahal sama sibuknya, sama stresnya, tapi mereka tetap mau bantu dan mikirin orang lain *standing applause*.


Keberkahan 3: diberi dukungan atasan berupa izin nggak ke kantor jutaan kali

Bagi saya fleksibilitas ini merupakan bentuk dukungan yang juga saya syukuri. Yah, namanya juga mahasiswa semester akhir, kelihatannya aja 'kosong' padahal mah.... Belum lagi karena penelitian kali ini berupa experiment yang nggak bisa saya selesaikan dengan mendekam di kosan berhari-hari kaya zaman S1 dulu, sebaliknya saya justru harus pergi kesana kemari demi bertemu ratusan partisipan. Nah, syukurlah saya bisa banyak izin untuk keperluan yang satu ini.


Keberkahan 4: diberkahi orang-orang baik yang mau membantu

Mulai dari dosen di BSI, UP, UNP, hingga Pak Mamet yang selalu ceria tiap kali membantu mencarikan dan menyiapkan ruangan saat dibutuhkan. Keramahan yang bisa meredakan beban yang kala itu sedang dirasakan. 
Pelajaran berharga buat saya untuk menjadi seperti itu, karena bisa saja orang lain sedang melalui hari yang berat dan segaris senyuman bisa sedikit memperingan.


Keberkahan 5: diberkahi mama yang luar biasa kasihnya

Yah, semua ibu selalu punya cara untuk menjadi pahlawan anak-anaknya. Seperti mama yang langsung membelikan tiket saat saya galau karena merasa perlu ke Padang untuk experiment tapi lagi bokek, hahaha. Mama yang pada hari ujian sidang tidak ada kabarnya sampai siang, ternyata baru selesai mendoakan saya bahkan dari malamnya dan tidak keluar kamar hingga saya mengabarkan kelulusan.  Saya yakin 50% sisa penyebab kelulusan saya berasal dari doa beliau.



Keberkahan yang saya terima tentu tak terhitung jumlahnya, tapi paling tidak, 5 poin di atas bisa menjadi pengingat untuk saya di kemudian hari. Agar terus ingat, bahwa keberhasilan yang saya capai, adalah hasil dari kumpulan kasih sayang dari orang-orang baik di sekitar saya, dan itulah campur tangan tuhan yang paling mengharukan.

0 comments:

Post a Comment

What do you think?