Kamu
adalah kesatuan label-label yang dilekatkan orang lain padamu. Kamu
adalah apa yang orang tua, pacar, teman, adik, kakak -bahkan orang asing yang
berpapasan di suatu jalan- katakan tentangmu. Ketika penilaianmu berbeda dengan label di
wajahmu, kamu harus percaya, hingga akhirnya kamu betul-betul seperti apa yang
orang lain katakan padamu. Karena barangkali kamu memang tidak seakrab itu
dengan dirimu sendiri. Karena barangkali mereka yang di luar bingkai dapat
melihat gambarmu lebih jelas. Dan orang lain bisa sesuka hati
menginterpretasikan tiap gerak gerikmu. Mereka begitu sakti membaca pikiranmu, mereka
bisa tahu niat terselubung pada tiap aksi tulusmu. Yang bahkan tidak kamu sadari. Karena kamu bukanlah kamu yang kamu kira paling kamu pahami. Kamu adalah
hasil konstruksi representasi mental orang-orang disekelilingmu. Hingga kamu
menjadi begitu asing dengan dirimu sendiri. Hingga kamu mencari dirimu di dalam
kepala dan hati orang lain. Hingga kamu seperti boneka kayu yang sedang ditarik
kesana kemari dalam sebuah pertunjukan, memainkan peran untuk penilaian yang tidak
bisa kamu kendalikan.
Definisi
tentangmu ada di kamus semua orang kecuali dirimu.
.
.
tapi,
Jangan!
Jangan
percaya,
Jangan
percaya pada suara-suara di kepalamu yang direkam paksa oleh orang-orang itu.
Kecuali
kalau kamu memang sepayah itu.
0 comments:
Post a Comment
What do you think?