Showing posts with label puisi. Show all posts
Showing posts with label puisi. Show all posts

In puisi

Akhir Liburan Sabtu Lalu

sabtu lalu kami hanya berniat bermain disana,
ada sesuatu yang menarik perhatian bapak,
berempat, kesanalah kami.
manis. ah tidak juga, kakiku tak jarang menyentuh debu,
siku adik kecilku pun sama.

lalu tiba tiba saja, kami terguyur
ah benar kata ibu yang mewanti wanti kami sejak pertama bapak mengajak pergi

PEGANG ERAT - ERAT!!
aku menjerit saat adiku sudah tergelincir, terbawa air
malang benar nasibnya, ia tidak bisa berenang
dari atas aku melihatnya kepayahan
ibu cepat cepat menolongnya
meski sia sia saja
ibu malah terhanyut pada guyuran kedua.
bersatu dengan mayat adik

ah. apa lagi itu

bapak sudah jauh dari kami, Ia berlari menyelamatkan dirinya sendiri
atau mungkin meminta bantuan, entahlah

aku limbung, tempatku berpijak bergoyang 
lalu aku melihatnya
pada matanya terefleksi diriku.

ah. sial!!

"Sial ada semut!"
lalu aku meluncur di kamar mandi.

"jarang dicuci sih".


*ditulis setelah tidak sengaja meminum semut dalam gelas yang belum dicuci selama dua hari -_-!( sesungguhnya ini aib) *

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In puisi

(bukan) anak hujan

kenalkan, kami keluarga hujan
kami benturi jalanan, melunakan tanah dan membuat kesal

adikku yang pertama, gerimis disebut orang
dia pesakitan, 
hanya bertahan sebentar lalu menguap ke sungai-sungai.

kakakku yang pertama 
dia jagoan
berkelakar dengan halilintar, gemar membuat jeritan
langit dibuatnya gelap
orang orang meringkuk di bawah ranjang.

lalu inilah aku,
ibuku bilang aku anak orang
atau hasil selingkuhan bapak yang dibawa pulang

aku tidak bisa membasahi apa-apa
tidak berbunyi gemericik 
tidak juga bisa menari di kerikil kerikil
tidak ada yang takut padaku
tidak pandai juga membuat orang sebal

akulah anak gagal
kepandaianku melingkar setengah-setengah
diperhatikan banyak orang
ah. benar benar memalukan.

akulah akhir saudara saudaraku
dibenci mereka setengah mati

iyah, memang benar kata awan
aku hasil selingkuhan bapak dengan matahari
orang sebut aku, pelangi.




*pelangi di teras kosan*


Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In puisi

Seperti Hujan

hujan deras seperti suara radio pada frekuensi tengah
tapi membuat tenang.
dia memeluk kaki telanjang dalam selimut
dia meniup pori-pori buka tutup
dia merembes kulit ari
dia menemani

suaramu sayang, seperti hujan deras
bising sampai aku gagal menyaring huruf-hurufnya
tinggal ampasnya yang kering
dan menyakitkan
kamu memeluk sayang, seperti hujan
aku ini sayang, mati kedinginan.

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In puisi

di dalam hujan

anak kecil itu dihukum hujan

satu. dua. tiga. empat

tiap tetesnya merajami punggung mungilnya

tidak terlapisi sehelai apapun

satu. dua. tiga. empat

tetesnya menyatu bersama memar dan nanah sisa dampratan semalam

kemarin malam

kemarinnya lagi

setiap malam.

recehnya kurang untuk menyumpal mulut bang jak

preman jalan kekurangan topi miring

satu. dua. tiga. empat

jemarinya, kepalanya, tremor serempak

dalam tetes tetes hujan

ia hitungi pelan pelan

satu. dua. tiga. empat

sampai hangat menyergapnya selamanya.



Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In puisi

are you happy enough?

at least I've tried , to make your smile wider than before.

di sebuah pasar malam, anak kecil itu masih saja menangis.
katanya badutnya tidak lucu
badut itu lupa memakai riasnya,
wajahnya menyeramkan, anak kecil terus menangis

di atas biang lala, badut itu menangis 
ada gulali yang melekat di rambut palsunya
ada luka yang tertinggal di hatinya

dari jauh, kamu memperhatikanku
selalu begitu
bukan tentang rindu yang katanya kamu simpan sampai aku pulang
sampai ku basuh kuat kuat cat minyak di wajah yang susah hilang
lalu kamu berpamitan
tanpa berniat menggunakan bahasa
tanpa berniat menggunakan lambaian
kamu berpamitan seiring matamu yang tidak bertemu aku
kamu berpamitan setelah tawamu yang tidak lagi perlu aku.

di atas biang lala,
aku melihatmu menghilang.




Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In puisi

tenang saja, mah.

1
setelah adek merengek selalu ada yang baru
baju, mainan, sepatu, boneka
tidak tahu sampai malam sampai pagi lagi
kau usahakan

berani benar mereka
bilang kau sedang berdosa sana sini
nanti kusumpal mulutnya satu satu
saat adek telah bisa

lalu kau ajak aku keliling jakarta
katamu orang jahat hanya setitik bumi
letakan saja di akhir kalimat
mereka memang selalu paling akhir.

2.
katanya kau dipinjami tiket surgaku
airmata yang sering kuciptakan 
matilah aku!
lalu di balik ketiakmu aku sembunyi
takut Ridhomu telah gadai sebab emosi

3.
sambil tersenyum kamu bilang
'adek, pulang'
sambil lalu aku jawab
'nanti ah males'
mana tahu disana kau meremas dadamu
sesak karna rindu tak juga sampai
mana tahu kau siapkan ini itu
iming iming kepulanganku

lalu aku pulang
senyummu mengembang sampai petang
merekah kemana mana
kalau beraroma pastilah wangi sekali
sampai layu sendiri
saat aku pergi lagi

'adek, disini aja, temani mamah'.



'iyah mah, de ul juga kangen mamah,
 nanti de ul pasti tinggal di rumah lagi sama mamah.
de ul sayang mamah :)'

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In puisi

tidak lagi sama

disana tempatmu biasa berdiri
menungguku sambil menekuk wajah serta bibir yang kamu tarik ke bawah
katamu aku terlalu lama
selalu sama
disana telah lama tiada
lalu aku duduk
lalu aku berdiri
begitu sampai tak tahu waktu
katamu aku yang lama
disana aku menunggumu selamanya
tapi tak pernah ada.

Published with Blogger-droid v2.0.10

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In puisi

batasan

iyah iyah ,aku paham
kamu tidak berniat melewati batas itu kan
bahkan garisan kapurmu untuk penandanya sudah membuatku
terbatuk bantuk
padahal,
aku sampai menahan kantuk
ah kita kebanyakan basa basi
sia siakah dua gelas kopiku tadi?
tapi jika mengingat 
senyumku tadi, yang mengembang
seperti disiram tiap pagi
mungkin satu gelas lagi
tak masalah
uhuk..uhuk...
kamu tebalkan garis batasmu lagi.

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In puisi

sudahlah

melihatmu bahagia
aku harus apa?
turut bahagia aku tidak rela
dendam pun jadi luka
ah. sudahlah, toh kafanmu sedang ku setrika.

*ini serem, iya serem>< (baru nyadar setelah dibaca kembali)*

Published with Blogger-droid v2.0.10

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In puisi

jabatanku hanya pengamat

bandung,
aku menemukanmu terseok seok kesenangan
gemas
ini bukanlah cerita cinta
maka ketika kamu ku pukuli dengan rindu
wajarlah kamu menggeliat tidak suka
pantaslah jabatanku hanya pengamat
sampai akhir cerita
kuamati kamu mengayam cinta
iyah, ini cerita cinta, tapi bukan cintaku
kuamati kau emuti kupu kupu
dari pelaku pria, pemeran utama.
ah gadis, 
aku hanyalah pengamat cerita
yang salah jatuh cinta.

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In puisi

kemana mana

cinta ini menguap sepanjang jalan pulang
sepatuku masih penuh lumpur
singgahanku membuat hati hancur
di taman sana kalian samakan tawa
nada nadanya membuatku ingin muntah
lalu kuteruskan menuju pulang
walau rumahku telah terampas malam tadi
seusai langit kita kamu habiskab berdua
aku tanpa sisa
saat berjalan pulang
mawar mawarku telah tersebar di mimpinya
lalu bagaimana tidurku malam nanti?
ah. saat berjalan pulang
cintaku menguap kemana-mana
semoga melekat di udara
kuracunu tiap partikelnya
sambil sabar menunggu
kabar ketiadaan.

Published with Blogger-droid v2.0.10

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In puisi

ini ironi

siang lalu,
ditengah jalan menuju senayan
ada saja tangan yang ingin menggenggam
ada saja yang tak mmbalas
yang dulu memaksakan peluk
tidak
aku tidak mengenang apapun
aku sedang tertawa
si naif yang telat sadar diri
haha haha
ironi
si naif butuh 4 tahun
Published with Blogger-droid v2.0.10

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In puisi

Bulanmu

benar katamu, kita tidak lagi melihat bulan yang sama. langitku mendung berminggu minggu.
sementara kamu,masih selalu melihat bulan.
..dimatanya.
Published with Blogger-droid v2.0.10

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In puisi

hanya satu

katamu
keahlianku adalah membuatmu tertawa.
kataku
kekuranganku adalah tidak membuatmu cinta.
Published with Blogger-droid v2.0.10

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In puisi

Pulang

kepadamu aku pulang,
kepadaku kamu singgah.
Published with Blogger-droid v2.0.10

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In puisi

malam tadi

dia meninggal malam tadi
pendarahan saat operasi kata dokter
aku sudah menangis semalaman bersama ibunya.
dia titipkan senyum sebelum kutiba
dia titipkan rindu sebelum bertemu
dia sudah meninggal malam tadi
kukemas sayangnya dengan rapi
wanginya melebur dalam kafan
terkubur dalam tanah
sayangku telah kutimbun bersama jenazahnya
dia pergi selamanya.
nb : kamu pasti tenang, kamu pasti sedang tersenyum,senyum yang kukenal,hanya aku yang hafal.
Published with Blogger-droid v2.0.10

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments