sementara saat kamu lelah, aku tidak peduli
aku terus berlari, memaksa kamu menjajariku
nyatanya kamu sudah berhenti dari tadi.
Mungkin saja aku yang salah, saat mimpi-mimpiku ikut kuletakan dipundakmu. Saat itu kamu hanya mengangguk, tersenyum dan menyakinkanku kamu bisa. Salahkah jika aku begitu saja percaya?
Kamu mengangguk dan tersenyum, begitu seterusnya meski telah lama berhenti menyakinkanku, tapi toh aku sudah terlanjur yakin.
lalu kamu tak mau lagi berlari
katamu arahnya salah
salah menurut nalarmu
logikaku tidak juga paham
Lalu kamu kembalikan mimpi-mimpiku tadi, entah kamu letakan lagi seluruhnya di pundakku pelan-pelan, atau kamu buang serampangan. Bagiku judulnya satu : kamu tidak mau lagi membuatnya jadi nyata.
'mari berjalan saja, pelan saja,
akan sampai juga nanti' rayuku
kamu berjalan
pada arah yang berlawanan.
Kita tidak lagi bertemu di garis finish, tujuan kita tidak lagi sama, kamu menolak untuk menyamakannya lagi.
kamu hilang di ujung jalan.
0 comments:
Post a Comment
What do you think?