In puisi

are you happy enough?

at least I've tried , to make your smile wider than before.

di sebuah pasar malam, anak kecil itu masih saja menangis.
katanya badutnya tidak lucu
badut itu lupa memakai riasnya,
wajahnya menyeramkan, anak kecil terus menangis

di atas biang lala, badut itu menangis 
ada gulali yang melekat di rambut palsunya
ada luka yang tertinggal di hatinya

dari jauh, kamu memperhatikanku
selalu begitu
bukan tentang rindu yang katanya kamu simpan sampai aku pulang
sampai ku basuh kuat kuat cat minyak di wajah yang susah hilang
lalu kamu berpamitan
tanpa berniat menggunakan bahasa
tanpa berniat menggunakan lambaian
kamu berpamitan seiring matamu yang tidak bertemu aku
kamu berpamitan setelah tawamu yang tidak lagi perlu aku.

di atas biang lala,
aku melihatmu menghilang.




0 comments:

Post a Comment

What do you think?