Aku menyayanginya karena Ia begitu sesak dan menyesakan kepalaku yang melompong, hatiku yang kopong.
Tangan-tangannya menyuapiku debu dan deru
Oh Sungguh
Cintaku ini tulus.
Seperti ketulusannya memelihara maling-maling berdasi itu.
Insan udik merebah sepanjang tubuh
Ia elus dengan halus
sampai pupus.
Ia elus dengan halus
sampai pupus.
Tapi sayang,
kupanggil tak menoleh, mungkin kurang kocek ditangan.
kupanggil tak menoleh, mungkin kurang kocek ditangan.
"Jakarta,Jakarta!"
Mungkin telinganya terhalang gedung-gedung raksasa yang salah tempat.
0 comments:
Post a Comment
What do you think?