In puisi

(bukan) anak hujan

kenalkan, kami keluarga hujan
kami benturi jalanan, melunakan tanah dan membuat kesal

adikku yang pertama, gerimis disebut orang
dia pesakitan, 
hanya bertahan sebentar lalu menguap ke sungai-sungai.

kakakku yang pertama 
dia jagoan
berkelakar dengan halilintar, gemar membuat jeritan
langit dibuatnya gelap
orang orang meringkuk di bawah ranjang.

lalu inilah aku,
ibuku bilang aku anak orang
atau hasil selingkuhan bapak yang dibawa pulang

aku tidak bisa membasahi apa-apa
tidak berbunyi gemericik 
tidak juga bisa menari di kerikil kerikil
tidak ada yang takut padaku
tidak pandai juga membuat orang sebal

akulah anak gagal
kepandaianku melingkar setengah-setengah
diperhatikan banyak orang
ah. benar benar memalukan.

akulah akhir saudara saudaraku
dibenci mereka setengah mati

iyah, memang benar kata awan
aku hasil selingkuhan bapak dengan matahari
orang sebut aku, pelangi.




*pelangi di teras kosan*


0 comments:

Post a Comment

What do you think?