In Thought

[Review] #TantanganNulis Kelas Pertama : Outline!

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. *kibas jilbab*

Hari ini, mumpung ilmu masih di lembar materi  kepala  dan mood masih ada, saya akan share materi kelas #TantanganNulis kemarin. Mau tau ga asal muasal saya bisa ikutan #TantanganNulis ini? apa? gamau?, okefain tidak akan saya ceritakan kalau begitu. *naonsih*.

Pemateri adalah Teh Jia Effendie; penulis novel 'Ya Lyublyu Tebya', 'Nyonya Perca', kumpulan cerpen 'Singgah', 'Perkara Mengirim Senja' dan masih banyak lagi sekaligus editor Gagas Media yang juga (menurut saya) jagoan dalam membaca puisi (silakan dinilai sendiri :https://soundcloud.com/jiaeffendie/,jiaeffendie.wordpress.com)  yang sekaligus salah satu penulis Indonesia yang saya kagumi.

Kembali pada materi, diawali dengan penjelasan singkat mengenai, 
Langkah-langkah Menulis Novel :

1. Cari Ide untuk Novelmu
2. Tentukan genre
    Pastikan genre pada novel/ tulisanmu itu jelas dan hanya mengandung satu genre saja.       Kalau ingin thriller    yah thriller saja, kalau pun ingin menyisipkan unsur romance,             pastikan scene romance ini memang mendukung jalan cerita dan bukan sekadar                   tempelan saja.
3. Tentukan tema dan premis
    Premis adalah satu kalimat yang dapat menjelaskan sleuruh isi novel dan membawa             kepada satu kesimpulan. 
    Misalnya cerita klasik Romeo & Juliet. Premisnya : "Sepasang  kekasih yang berasal dari       keluarga yang saling membenci". Premis harus diupayakan bersifat khusus dan                     membuat pembaca dapat menerka isi keseluruhan cerita.
4. Buat Outline 
5. Lakukan Riset
    Riset ini penting sekali, terutama kalau kita tidak paham betul dengan apa yang kita           tulis. Misalnya kita ingin menulis tentang kisah gadis pengidap Leukimia (sinetron korea       banget), kita harus sudah benar-benar tahu penyebab, gejala, penyembuhan dan semua       tentang penyakit Leukimia itu bagaimana. Selain agar tulisanmu tidak terlihat dangkal         dan  sok tahu dan konflik cerita tidak terkesan tempelan belaka. 
6. Pahami unsur-unsur cerita dan proses Menulis

Kelas pertama kali ini habis-habisan membahas Outline. Anw Saya baru sadar kalau yang akan dibahas adalah Outline Novel Romance, sementara sudah  2/3  tahun saya tidak lagi menggandrungi novel-novel bergenre satu ini.
Apa gunanya outline dalam sebuat novel? 
1. Agar tulisan tidak melantur kemana-mana.
2. Menghindari writer's block
....dan masih banyak lagi dan masih banyak lagi (aslinya mah lupa -_-)

Plotting
Salah satu metode plotting yang paling sederhana : DAGBA
Sudah pernah dengar/ tahu dengan fase DAGBA ini? DAGBA adalah singkatan dari fase: Denial-Anger-Bargaining-Guilt-Acceptance. Biasanya kalau sudah pernah putus cinta sih pasti mengalami fase ini *eh curhat*. 

Denial- Di fase ini, penulis sudah menunjukan dengan jelas, atau paling tidak memberi clue tentang konflik utama apa yang akan dihadapi karakter utama. Di bagian ini, penulis juga sebaiknya mengenalkan seperti apa si karakter utama-penampilan fisik, sifat dasar, dsb. Setting utama juga sebaiknya dikenalkan di fase ini.

Anger- Fase ini memperlihatkan bagaimana si karakter mulai bereaksi pada trigger yang diberikan di fase sebelumnya. 

Bargaining - di fase ini, penulis bisa mengejutkan pembacanya dengan fakta baru mengenai situasi maupun karakter. Konflik mulai memuncak di bagian ini

Guilt- di bagian ini, konflik mencapai klimaksnya. Konsekuensi akibat konflik pun terlihat di sini

Acceptance- Si karakter sadar dia sudah membuat 'kacau', Jadi dia pun harus menyelesaikannya sendiri. Ingat : Biarkan karakter utama membereskan masalah yang dia buat sendiri (bukan karakter pendukung).

Sudaaaaaaaaaaah *akhirnya*

Happy Writing, Sharing & Inspiring \m/

Walaikum salam wr.wb 

0 comments:

Post a Comment

What do you think?