In Thought

Comfort Zone

Saya sempat mengeluhkan instruktur yoga baru beberapa minggu yang lalu (Ibu A). Dulu, instruktur yoga lama (Ibu B) selalu menghabiskan 90 menit termasuk pendinginan. Seringnya Ibu B memberikan gerakan Surya Namaskara pada 30 menit pertama, dilanjutkan gerakan lain yang membuat saya benar-benar kelelahan sampai mengantuk saat pendinginan, beberapa teman bahkan tertidur. 

Sementara Ibu A hanya menggunakan waktu 60 menit  termasuk pendinginan yang demikian singkat. Saya tidak pernah merasa benar-benar kelelahan dan menikmati pendinginan seperti dulu. Saya kesal dan merasa tidak puas.

Ibu A memang jauh lebih keras dari Ibu B. Beliau tidak segan-segan membentak jika mengira kita tidak berusaha mengikuti gerakan-gerakan yang ia contohkan, "Saya bilang SPLIT, SPLIT!  sudah-sudah jangan dipaksa tapi usahakan maksimal!." Sementara dengan nada lembut biasanya Ibu B mengingatkan kami untuk menikmati setiap prosesnya, "Rileks, pasti bisa ko, nikmatin aja." Bahkan saat pendinginan Ibu A pernah mengatakan "Fokus! Jangan tidur, kalau mau tidur di rumah." padahal kuping kami biasanya dimanjakan dengan perkataan Ibu B "Tidak apa-apa kalau sampai tertidur artinya sudah benar-benar rileks, tapi sebetulnya kita harus berada pada... ."

Tapi malam ini pandangan saya berubah. Saya senang dilatih Ibu A. Dalam beberapa kali pertemuan saya sudah bisa melakukan split dan Tripod Headstand.  Bagi saya sudah termasuk lumayan karena sepertinya seumur hidup saya tidak pernah bisa split. Hahahaha. 

Mungkinkah kekesalan saya muncul hanya karena rasa nyaman saya terusik? Sangat mungkin. Juga ketidaktahuan saya mengira metode Ibu B lebih baik dari Ibu A, padahal saya mengalami kemajuan yang berarti dengan ibu A.

Begitulah, kadang kita sok tahu dan kesal sendiri. Padahal Tuhan ingin melihat kita tumbuh dan bukannya bersantai-santai di zona nyaman terus-terusan. Kita akan tahu ketika akhirnya kita berjalan maju dan melihat posisi kita dulu dari depan. Semoga perjalanannya dipenuhi oleh syukur dan bukannya keluhan.

update : Instrukturnya ganti lagi yang keren banget, untung belum keluar.

0 comments:

Post a Comment

What do you think?