In Memories

waisak ceremony may 2013

actually want to upload this picture on instagram, tapi gagal selalu, yasudahlahyaa...

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In Fiction

Poor Cinderella

Inilah kisah tentang Cinderella yang kehilangan pangerannya untuk pesta dansa, bukan, bukan saat pesta dansa, tapi untuk, sehingga tak semenit pun Cinderella bisa berpesta. Pakaian pesta telah Cinderella setrika jauh jauh hari, sepatunya telah Ia semir berulang kali, lalu tiba tiba di satu hari tepat sebelum pesta dimulai, Ibu peri datang dengan wajah ceria, meskipun yang akan disampaikan akan membuat Cinderella murung berminggu minggu. Katanya Pangerannya telah pergi malam tadi, pergi untuk menemui putri putri lain di dongeng pada kisah yang berbeda, entah Anastasia, Rapunzel atau menyamar jadi kodok untuk menemui Tiana.

Pangeran bahkan tidak berminat untuk menemui Cinderella terlebih dahulu walau satu malam saja. Cinderella pun menangis semalaman, di temani Ibu Peri yang juga membantu melipat kembali gaun pesta yang tidak jadi dipakai. Padahal sepatu kaca yang berniat Cinderella tinggalkan nanti, sudah dipilihkan sebaiknya, yang tercantik yang ia punya.

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In Fiction

Gadis Arum Manis

Ada anak yang paling pintar di kelas, pengetahuannya tentang antariksa luar biasa hebat, anak perempuan yang rambutnya selalu dikuncir tinggi, pita merahnya mengayun setiap kali ia menoleh. Namanya Zeta, tapi kegemarannya akan arum manis membuatku menjulukinya gadis arum manis. manis seperti senyumnya. 

Zeta, katanya diambil dari nama Bintang Zeta Ophiuchi, bintang yang besarmya 20 kali matahari dan 80000 kali lebih terang dari matahari. Zeta memang jauh lebih bersinar dibanding anak anak lain di kelas, tapi badannya sama sekali tidak besar, tubuhnya mungil dibalik seragamnya yang kebesaran satu nomor (karena tidak ada ukuran yang lebih kecil lagi)  Kecepetan lintasnya mencapai 54000 mph , Zeta menjelaskan dengan bangga, dengan antusias kudengarkan meskipun tak ada sepatah katapun yang kupahami, lalu ia menambahkan 54000 mph sama dengan 24 km per detik...wusssss. aku mengangguk ngganguk saja, pura pura mengerti.

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In Fiction

Menghitung Hari

aku menekan tuts satu demi satu, sesekali kulirik Fariz yang tengah menyanyi disampingku.
Menghitung hari detik demi detikmenunggu itu menjemukan
ini permintaannya. dan aku tidak pernah bisa menolaknya, apapun itu.
Tapi ku sabar menanti jawabmuJawab cintamu,,,

Suara Fariz melembut. indah.seperti biasa. 

Jangan kau pergi harapkan padakuSeperti ingin tapi tak ingin
Pandangannya terpaku pada satu arah, pada satu meja, pada satu wanita, Kania.
Yang aku minta tulus hatimuBukan pura pura,,,

Kania duduk tepat di kursi berhadapan dengan panggung mini ini, tepat di depat kami.
Senyumnya mengembang, pandangannya persis seperti Fariz, satu arah, arah yang saling berbalas.

Jangan pergi dari cintakuBiar saja tetap denganku
aku memperhatikan tuts dihadapanku baik baik, memainkannya sesempurna mungkinberusaha mengimbangi Fariz yang sepenuh hati.
Biar semua tahu adanyaDirimu memang punyaku
iyah, Fariz dan Kania memang saling memiliki, saling mempunyai.jangan samakan denganku. ah jauh.

Jangan kau pergi harapkan padakuSeparti ingin tapi tak inginYang aku minta tulus hatimuBukan pura pura
ada kilau terefleksi dari mata Kania, air matanya mungkin akan terjatuh sebentar lagi.luluhlah sudah hati lembutnya pada Fariz
ada tetes yang membasahi tuts putih hitamku

Jangan pergi dari cintakuBiar saja tetap dengankuBiar semua tahu adanyaDirimu memang punyaku
Faris meliriku sebentar, hanya untuk memamerkan senyumnya yang kian mengembang.berhasil rencana kita, rencananya.

Belum pernah aku jatuh cintaSekeras ini seperti ini seperti padamuJangan sebut aku lelakiBila tak bisa dapatkan engkauJangan sebut aku lelaki

Kania berdiri, melangkah menuju panggung, menghampiri Fariz yang langsung disambutnya dengan pelukan, diiringi riuh tepuk tangan pengunjung lain.
aku pergi
tanpa satupun yang menyadari, tidak ada lagi iringan piano yang melatari pasangan baru itu.

menghitung hari -anda


*ditulis dengan tidak sabaran di sela sela istirahat kantor*

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In puisi

tenang saja, mah.

1
setelah adek merengek selalu ada yang baru
baju, mainan, sepatu, boneka
tidak tahu sampai malam sampai pagi lagi
kau usahakan

berani benar mereka
bilang kau sedang berdosa sana sini
nanti kusumpal mulutnya satu satu
saat adek telah bisa

lalu kau ajak aku keliling jakarta
katamu orang jahat hanya setitik bumi
letakan saja di akhir kalimat
mereka memang selalu paling akhir.

2.
katanya kau dipinjami tiket surgaku
airmata yang sering kuciptakan 
matilah aku!
lalu di balik ketiakmu aku sembunyi
takut Ridhomu telah gadai sebab emosi

3.
sambil tersenyum kamu bilang
'adek, pulang'
sambil lalu aku jawab
'nanti ah males'
mana tahu disana kau meremas dadamu
sesak karna rindu tak juga sampai
mana tahu kau siapkan ini itu
iming iming kepulanganku

lalu aku pulang
senyummu mengembang sampai petang
merekah kemana mana
kalau beraroma pastilah wangi sekali
sampai layu sendiri
saat aku pergi lagi

'adek, disini aja, temani mamah'.



'iyah mah, de ul juga kangen mamah,
 nanti de ul pasti tinggal di rumah lagi sama mamah.
de ul sayang mamah :)'

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In puisi

tidak lagi sama

disana tempatmu biasa berdiri
menungguku sambil menekuk wajah serta bibir yang kamu tarik ke bawah
katamu aku terlalu lama
selalu sama
disana telah lama tiada
lalu aku duduk
lalu aku berdiri
begitu sampai tak tahu waktu
katamu aku yang lama
disana aku menunggumu selamanya
tapi tak pernah ada.

Published with Blogger-droid v2.0.10

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In puisi

batasan

iyah iyah ,aku paham
kamu tidak berniat melewati batas itu kan
bahkan garisan kapurmu untuk penandanya sudah membuatku
terbatuk bantuk
padahal,
aku sampai menahan kantuk
ah kita kebanyakan basa basi
sia siakah dua gelas kopiku tadi?
tapi jika mengingat 
senyumku tadi, yang mengembang
seperti disiram tiap pagi
mungkin satu gelas lagi
tak masalah
uhuk..uhuk...
kamu tebalkan garis batasmu lagi.

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In puisi

sudahlah

melihatmu bahagia
aku harus apa?
turut bahagia aku tidak rela
dendam pun jadi luka
ah. sudahlah, toh kafanmu sedang ku setrika.

*ini serem, iya serem>< (baru nyadar setelah dibaca kembali)*

Published with Blogger-droid v2.0.10

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In puisi

jabatanku hanya pengamat

bandung,
aku menemukanmu terseok seok kesenangan
gemas
ini bukanlah cerita cinta
maka ketika kamu ku pukuli dengan rindu
wajarlah kamu menggeliat tidak suka
pantaslah jabatanku hanya pengamat
sampai akhir cerita
kuamati kamu mengayam cinta
iyah, ini cerita cinta, tapi bukan cintaku
kuamati kau emuti kupu kupu
dari pelaku pria, pemeran utama.
ah gadis, 
aku hanyalah pengamat cerita
yang salah jatuh cinta.

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In puisi

kemana mana

cinta ini menguap sepanjang jalan pulang
sepatuku masih penuh lumpur
singgahanku membuat hati hancur
di taman sana kalian samakan tawa
nada nadanya membuatku ingin muntah
lalu kuteruskan menuju pulang
walau rumahku telah terampas malam tadi
seusai langit kita kamu habiskab berdua
aku tanpa sisa
saat berjalan pulang
mawar mawarku telah tersebar di mimpinya
lalu bagaimana tidurku malam nanti?
ah. saat berjalan pulang
cintaku menguap kemana-mana
semoga melekat di udara
kuracunu tiap partikelnya
sambil sabar menunggu
kabar ketiadaan.

Published with Blogger-droid v2.0.10

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments