In Thought

Last Day Words


             Sastra adalah sebagian dari usaha untuk menjadikan manusia tidak palsu. Sastra adalah untuk menjadikan manusia otentik. Dengan kata lain: Jujur kepada dirinya; jujur kepada suara hatinya. Dan usaha itu menempuh cara yang estetik. Seni adalah cara yang indah untuk menjadi otentik. Cara yang indah untuk menjadi jujur.

"kamu boleh membenci, tapi jangan berhenti sampai disitu, belajarlah melihat kenapa seseorang/sesuatu bisa sampai membuat kamu menjadi benci. 

Agar kita tidak berhenti pada kebencian saja".

       Kejujuran tidak berhenti pada hasrat-hasrat, rasa, maupun rangsangan indrawi. Kejujuran berikutnya adalah kemampuan memerika hasrat, rasa, sensasi dan motif-motif kita sendiri. Kejujuran berikutnya berhubungan dengan daya kritis kita. Jika kita membenci seseorang, pertama-tama kita perlu jujur mengakuinya. Setelah mengakuinya, kita perlu bertanya kenapa dan menjawabnya dengan jujur pula. Sampai sedalam-dalamnya, Dengan proses ini, saya yakin bahwa karya yang kita hasilkan tidak akan bersifat penghinaan atau merendahkan martabat. Kejujuran di sini tidak berhenti pada kenyataan faktual, tetapi mengarah kepada pencarian kebenaran

 (Ayu Utami)



Note : 
Sepuluh kesempatan saya untuk bertemu denganmu habis sudah tanpa terpakai satu pun. Mungkin Tuhan ingin mempertemukan kita dalam keadaan yang jauh lebih baik; atau tidak sama sekali.

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In Poems

Setengah Lingkaran

Tidak ada sajak yang lebih berjarak
dengan menuhankanmu 
dari Tuhan,

Seperti jangka yang enggan menemui titik pertama
selamanya setengah lingkaran,
lalu mencari utuh dalam butuh 

Padahal pulang,
adalah rumah yang alamatnya dimana-mana

Barangkali di hati yang hilang kendali
kamu masih mencari katsuri pada tuhan dan bukannya Tuhan.

Sementara kejutan dari barat tinggal sesaat.



Astagfirullah.


Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In Thought

[REVIEW]: Aku Lala Padamu ala Sujiwo Tejo



Tidak heran Sujiwo Tejo kerap diberi julukan dalang edan. Karyanya lebih sering nyeleneh dan keluar dari pakem. Rahvayana, Aku Lala Padamu ini salah satunya. Rahvayana adalah dwilogi pertama nada dan kisah Ramayana-Sinta. Sujiwo Tejo membiaskan kisah perwayangan dengan dunia modern, seperti Chanel No. 5 dan Valentino Garavani. Mungkin hanya di buku ini kita bisa menemukan Sigmund Freud, Shakespeare, Cleopatra bahkan Hermes dalam satu narasi dengan kisah Rahwana dan konco-konconya. 

Terlepas dari segala anti-mainstream ala Sujiwo Tejo, Buku ini menggambarkan romantisme kerinduan Rahwana kepada Sinta, melalui kumpulan surat yang kadang berbalas kadang tidak.

"Aku akan tetap menulis surat kepadamu. Besok pagi kertas surat ini akan aku lipat-lipat, aku bikin menjadi kapal-kapalan. Akan aku layarkan di tepi kali hingga membesar, membesar, membesar, dan membesar sebesar perahu Nuh dan pasti akan sampai kepadamu selama manusia masih memerlukan sungai.

Dan, aku yakin itu.

Persetan!!!"

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In Fiction

Karena Kita Berjalan Maju

Dia telah kalah.

Jarum jam telah terpeleset jauh ke bawah. Bunyi detiknya yang berisik seperti ode yang mengejek. Matahari telah lama turun. Langit tidak menyisakan cahaya sedikit pun selain bulan abu-abu.

Percayalah, kamu harus percaya. Dia telah berlari lebih kencang dari biasanya. Apakah landasannya yang telah menjadi kian panjang? Apakah Bumi berotasi seperti biasa? Bahkan gravitasi bulan hanya akan memberi pengaruh dalam seabad. Bayangkan, Seabad! Padahal hidupnya belum tentu akan selama itu. Itupun hanya mengubah 1.7 milidetik. Milidetik! Dia bahkan membutuhkan ratusan detik untuk menghela napas. Tidak mungkin 1.7 milidetik ikut andil menyukseskan kegagalannya.

Tapi percayalah, dia bahkan telah menyiapkan sederet kata untukmu dari 365 hari yang lalu, sebanyak 31.536.000 detik. Kata-kata yang selama ini dikekalkan di balik lidah. Tidak berhasil diludahkan. Gagal sampai indera pendengarmu.

Sekarang hanya tinggal dirinya dan bulan abu-abu yang akan digusur sebentar lagi. Dia dikalahkan waktu. Atau oleh egonya dalam melawan waktu. Atau oleh presrtisenya yang membumbung di dada persis pelampung siap terjun. Atau oleh kecemasan-kecemasan yang telah menjadi momok selama jumlah detik yang sama banyaknya. 31536000 detik. 

Bumi sudah berotasi melebihi satu putaran dari yang dinantikannya. Dia telah gagal menanggapi harapannya. Tiga kata terlambat tiba padamu.  Sah kah jika ia tetap ingin meludahkannya seperti bulan yang bersikukuh bertengger walau langit sudah menjadi biru muda?

Dia biarkan lirih paket kata mengudara, sayangnya tidak cukup daya untuk sampai ke rumah siputmu.

: Selamat Ulang Tahun.

Mundurlah wahai waktu
ada selamat ulang tahun
yang tertahan tuk kuucapkan
dan harus tiba pada waktunya (Dewi Lestari)

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In Memories

Tanpa Perlu Diberi Judul

Doa apa yang ingin kamu benamkan pada sajadahku?
:
Semoga kamu sekuat Masjid Baitur Rahman yang tidak bergeming oleh Tsunami sekalipun.
Meskipun saya tahu kamu sekuat itu.
Tapi kalau tiba-tiba kamu merasa akan rubuh dan ingin merebah. 
Kamu tahu di bangku mana saya menunggu.
Seperti penonton yang tidak pernah mengganti channel
Saya menanti akhir ceritamu yang bahagia.
Sampai ada tulisan fin  berwarna putih dengan latar hitam dan musik yang ceria.
Sampai layar televisi berwarna-warni dan mengeluarkan bunyi dengung yang panjang.

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In Thought

Alegori Burung Ajo Kawir





Inilah buku tervulgar yang pernah saya baca. Dengan nama besar Eka Kurniawan dan rekomendasi banyak penulis maka saya beranikan untuk membaca buku ini sampai selesai. Bersiaplah berhadapan dengan kata-kata yang biasanya masih dianggap tabu dituliskan Eka Kurniawan dengan begitu gamblang dan santai seolah itu kata biasa.

“Si Tokek juga tahu kemaluan Ajo Kawir tak bisa bangun. Itulah kenapa si Tokek tidak pernah mengajaknya untuk menggoda gadis-gadis yang lewat di depan kantor pos. Begitu juga Si Tokek tak pernah mengajaknya menonton video porno atau meminjaminya novel stensilan, percaya bukan hanya hal tersebut tak akan menyembuhkan bocah itu, tapi malahan hanya akan membuat Ajo Kawir berang. Lelaki yang tak bisa ngaceng sebaiknya jangan dibuat berang, begitu Iwan Angsa akan mengingatkan lama setelah itu”. 

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In Poems

Buah Tangan yang Tidak Terpesan

Bola matamu menggantung pada rantai besi
membentuk inisial yang mampir pada tepi lidah
tiap kali lutut merebah pada sajadah
seperti buah tangan untuk seorang teman
dari kota-kota tempatmu memberi kenang-kenangan.
kata kau, itulah pemberianmu yang cuma-cuma
bekal yang membuat perih pundakku selama perjalanan.

yang kekal adalah ingatan yang minta dilunasi
dan janji yang tak pernah tunai
menjadi gelembung tanya yang besar dan mudah pecah
isinya adalah uap tawa yang mengembun menjadi air mata.

Tangan-tanganmu menyilang menjadi anyaman
seperti gelang rotan yang mengunci pergelangan tanganku
kata kau, pergelangan tangan saja
nyalimu menyasar ketika menuju jariku.

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In Memories

TBIM Goes To Baduy.

Akhirnya setelah lama merencanakan, membatalkan, kemudian merencanakan kembali, terlaksana juga kami pergi ke teritorial Kanekes alias Baduy. Bersama rombongan dari teman-teman The Ants Adventure, kami berangkat dari stasiun Tanah Abang menuju stasiun Rengkas Bitung (3 jam perjalanan). Tiba di Rengkas Bitung kami melanjutkan perjalanan ke Ciboleger dengan menggunakan elf (2 jam perjalanan). Dari Ciboleger inilah kami memulai perjalanan yang sebenarnya *tsah.

Masyarakat Kanekes atau Baduy terbagi menjadi tiga kelompok yaitu, tangtu (Baduy dalam), penamping (Baduy luar) , dan dangka. Orang Baduy dalam inilah yang paling ketat mengikuti adat istiadat nenek moyang mereka. Misalnya saja mereka tidak diperkenankan menggunakan sarana transportasi, alas kaki, dan teknologi. Cara mudah membedakan orang Baduy dalam dan Baduy luar adalah dari pakaiannya. Lihat saja, orang Baduy dalam menggunakan pakaian yang ditenun sendiri berwarna hitam/putih dengan pengikat kepala berwarna putih sementara orang Baduy luar menggunakan pakaian dan ikat kepala berwarna hitam.

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In Memories

21 Reasons Why He is Interesting.

1. He reads great books
2. He writes well 
3. He has good sense of humor
4. He walks very fast
5. He has a genuine smile
6. He loves running
7. He likes asking not telling
8. He observes everything
9. He likes using long sleeve shirt and sandals
10. He knows how to read map well
11. He prefer walking to using transportation
12. He is genius
13. He knows many things
14. He is friendly
15. He is so natural
16. He does more listening than talking
17. He loves reading books as much as playing games
18. He looks just like you
19. He laughs just like you do
20. He talks with your intonation
21. He reminds me of you, a lot.

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments